Mengenai Saya

Foto saya
Palembang, Sumsel, Indonesia
Alumnus S1 Teknik Sipil Unsri, bekerja sebagai Konsultan SDM, Lingkungan dan Rekayasa di Palembang.

Selasa, 30 Desember 2008

Hukum Alam Semesta

Hukum Alam Semesta
Siapakah "saya"?
Sebuah pertanyaan yang mungkin Anda sedang pikirkan belakangan ini. Sebuah pertanyaan yang sederhana, tapi sangat susah untuk menjawabnya, dalam artian bahwa jawaban itu dapat menjadi jawaban yang pasti dan disetujui oleh semua pihak.
Apakah "saya" itu tubuh atau jiwa atau mind atau spirit? yang manakah?
Yang pasti bahwa "saya" dalam pengertian pada pengembangan diri seutuhnya bukanlah tubuh yang kita tempati sementara ini.
Seperti tertulis dalam halaman depan situs ini, "saya" yang ada saat ini adalah kepribadian atau personality yang terfragmentasi. "Saya" adalah bagian kecil atau fragmen dari Diri kita yang seutuhnya.
"Saya" saat ini menjadi fragmen atau pecahan dari diri kita sendiri.
Diri kita seutuhnya biasanya banyak disebut sebagai THE WHOLE SELF.
Kalau "saya" adalah fragmen kecil dari the whole self atau diri kita yang seutuhnya? Apakah "saya" sedang hidup tanpa sadar?
"Saya" dalam kehidupan ini, akan menjadi lebih terpecah belah lagi melalui pilihan-pilihan kita, pengalaman hidup yang traumatis dan juga penghakiman terhadap diri kita sendiri.
Pengalaman hidup yang traumatis seperti malu, menghakimi, menyangkal, penolakan diri dan rasa bersalah akan membuat "saya" semakin terpecah lagi. Pecahan ini akan ada terus.....
Pertanyaannya apakah kita masih diberikan kesempatan untuk menghubungkan kembali seluruh fragmen dari "saya" yang menghilang selama ini?Atau apakah kita bisa dan mau serta mampu menyusun kembali setiap fragmen yang hilang dari "saya" ?Atau apakah kita bisa dan mau mengekspresikan "saya" yang seutuhnya?Atau apakah kita bisa dan mau membuka topeng yang menutupi "saya" selama ini?
Jawabannya adalah YA....
Karena sebenarnya itulah salah satu tujuan hidup kita sebenarnya...
Sampai saat ini, kebanyakan dari kita belum membuat keputusan untuk menghubungkan dan menemukan "saya " atau diri kita seutuhnya.
Ini dapat terjadi karena mungkin kita belum tahu. Kalaupun sudah, mungkin ada yang belum kita tahu.
Kenapa belum kita tahu?
Karena kita mengalami seluk beluk kehidupan dari perspektif :TIDAK MENGETAHUI....Kita tidak mengenal tentang bagian sadar dari kita sendiri..........
Seharusnya seluruh pengalaman hidup membawa kita pada kesadaran untuk lebih mengetahui "saya" itu sendiri, atau tentang diri kita.Dan pengalaman pada hidup ini, memberikan kita kesempatan untuk sadar dan mengetahui "saya" yang sebenarnya.
Kalau begitu lebih jelas bahwa salah satu tujuan atau misi hidup kita ini adalah secara umum menjalani evolusi jiwa melalui proses pembelajaran dari kehidupan yang saat ini kita jalani dan pada saatnya mendekatkan diri kita kepada yang Maha Kuasa.
Seperti telah dijelaskan secara singkat di Law of Attraction, Hukum Alam Semesta atau Universal Law adalah hukum atau aturan yang berlaku dalam permainan kehidupan.
Apa permainannya?
Permainan kehidupan atau Game of Life adalah :
MEMANIFESTASIKAN DIRI SEUTUHNYA SECARA SEIMBANG.
MEMPEROLEH PENGALAMAN ATAS SEGALA HAL YANG DITAWARKAN OLEH KEHIDUPAN,
TANPA MENGHAKIMI.
Dengan Hukum Alam Semesta ini, kita dapat meningkatkan kondisi fisik, mental , pertumbuhan emosional serta pertumbuhan rohani kita sesuai dengan kepercayaan kita masing-masing.
Ada beberapa prinsip dasar yang ada pada Hukum Alam Semesta yang perlu diketahui, yaitu:
Keadilan dan Keseimbangan:Hukum Alam semesta memperhatikan dan mengenali tiap-tiap faktor. Dan memastikan bahwa Keadilan dan Keseimbangan telah terjadi.
Aksi-Reaksi:Kita tidak bisa memilih keluar dari Hukum Alam, karena ia beroperasi dengan tak mengindahkan apa yang kita pikir atau lakukan. Cara kerja yang alami terjadi dalam semua lapisan kehidupan dimana setiap tindakan dan aneka pilihan yang kita buat, menghasilkan suatu reaksi dan mengakibatkan satu tindakan sebab-akibat yang tak terpisahkan.
Kuasa:Kita mempunyai kuasa untuk menciptakan damai, kelimpahan, harmois, disharmoni, kekurangan, petaka dll.
Kesadaran kolektif:Pikiran, perasaan, kata dan tindakan2 kita adalah energi. Yang kita pikir, rasa, katakan dan lakukan pada setiap saat kembali pada kita untuk menciptakan kenyataan yang kita alami. Kombinasi pikiran2, perasaan2, kata2, tindakan2 semua orang, menciptakan kesadaran kolektif, dalm hal ini menciptakan dunia yang ada didepan kita.
Pengendalian:Untuk bermain dengan baik, menjadi penting bagi kita untuk belajar memanage pikiran dan emosi. Pemahaman akan Hukum Alam Semesta membantu kita untuk menciptakan hal ini.
Tanggung jawab:Tanpa bantuan siapapun, seseorang menghukum atau menghargai dirinya sendiri atas setiap tindakan yang dilakukan. Setiap orang dapat berkembang atau gagal. Untuk tumbuh atau maju ditentukan oleh tindakannya sendiri.
Positif:Pelanggaran terhadap hukum ini hanya membawa penderitaan. Dan penderitaan akan memberi pelajaran bagi kita untuk hidup dengan cara lebih baik. Dalam konteks hukum ini, secara menyeluruh hasilnya adalah positif.
Nasib:Hukum Alam Semesta menentukan nasib dari tiap individu, seperti halnya kita menetapkan pertumbuhan rohani kita sendiri.
***********************
sumber tulisan: HUKUM UNIVERSAL oleh Richard Claproth PhD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar